Kenali Sindrom Tourette: Gejala, Penyebab & Pengobatan
![]() |
Ilustrasi sindrom tourette via alodokter.com/sindrom-tourette |
Sindrom Tourette adalah gangguan neurologis yang ditandai dengan tics motorik dan vokal yang terjadi secara tiba-tiba dan tak terkendali. Tics adalah gerakan atau suara yang tidak disengaja, seperti mengedipkan mata, menggelengkan kepala, menggerakkan bahu atau mengeluarkan suara tertentu. Tics biasanya dimulai pada masa kanak-kanak, sekitar usia 5-7 tahun, dan dapat berlanjut hingga usia dewasa.
Sindrom Tourette disebabkan oleh ketidakseimbangan kimia di dalam otak dan dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan, seperti interaksi sosial, pekerjaan, dan aktivitas sehari-hari. Beberapa faktor yang dapat memicu atau memperburuk tics pada orang dengan sindrom Tourette meliputi stres, kelelahan, kecemasan, dan perubahan hormonal.
Sindrom Tourette tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya dapat dikendalikan dengan terapi perilaku, terapi obat, atau kombinasi keduanya. Terapi perilaku meliputi pelatihan relaksasi, biofeedback, dan terapi perilaku yang mengajarkan teknik pengendalian impuls dan tics. Terapi obat melibatkan penggunaan obat-obatan seperti antipsikotik dan obat anti-kecemasan untuk membantu mengurangi gejala tics.
Kenali Gejala Sindrom Tourette
Gejala utama dari Sindrom Tourette adalah tics, yang terdiri dari gerakan motorik dan vokal yang tidak disengaja, tiba-tiba dan tak terkendali. Beberapa contoh tics motorik yang umum meliputi:
- Mengedipkan mata
- Menggerakkan kepala atau bahu
- Merenggangkan bibir atau memuntir rambut
- Mengangkat alis atau menggeliat
- Menggerakkan bagian tubuh lain secara berulang-ulang, seperti menjentikkan jari atau menggaruk-garuk
Sementara itu, contoh tics vokal yang umum meliputi:
- Mengeluarkan suara monoton atau melengking
- Mengulang kata atau frasa tertentu secara berulang-ulang
- Menghirup atau menghembuskan napas dengan keras
Selain tics, orang dengan Sindrom Tourette juga dapat mengalami gejala lain, seperti:
- Kesulitan memfokuskan perhatian atau hiperaktif
- Kesulitan memproses informasi secara visual-ruang atau verbal
- Kesulitan dalam keterampilan sosial atau ekspresi emosi yang tepat
- Mengalami gangguan tidur atau mimpi buruk
- Kecemasan atau depresi
Gejala Sindrom Tourette dapat bervariasi antara individu, mulai dari gejala yang ringan hingga berat. Beberapa orang dapat mengalami tics yang hanya terjadi beberapa kali sehari atau minggu, sementara orang lain dapat mengalami tics yang terjadi setiap beberapa detik.
Penyebab Sindrom Tourette
Penyebab pasti dari Sindrom Tourette masih belum diketahui, namun diperkirakan bahwa faktor genetik dan lingkungan berperan dalam memicu gangguan ini.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dapat memengaruhi kemungkinan seseorang mengalami Sindrom Tourette. Studi tentang keluarga dengan kasus Sindrom Tourette menunjukkan bahwa sekitar 10-15% anak-anak dari orang tua dengan Sindrom Tourette juga dapat mengalami gangguan ini.
Selain itu, faktor lingkungan seperti infeksi, trauma kepala, atau paparan bahan kimia tertentu juga dapat memicu Sindrom Tourette pada individu yang rentan. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa infeksi streptococcus dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan gangguan ini, yang dikenal sebagai Sindrom Tourette-Penyakit PANDAS (Pediatric Autoimmune Neuropsychiatric Disorders Associated with Streptococcal Infections).
Tidak semua orang dengan faktor risiko tersebut akan mengalami Sindrom Tourette, sehingga penyebab pasti dari gangguan ini masih diteliti. Namun, diperkirakan bahwa ketidakseimbangan zat kimia di dalam otak, seperti dopamin dan serotonin, juga berperan dalam memicu tics pada orang dengan Sindrom Tourette.
Cara Pengobatan Sindrom Tourette
Sindrom Tourette tidak dapat disembuhkan, namun gejala tics dan gejala lainnya dapat dikendalikan dengan terapi dan pengobatan. Berikut adalah beberapa cara mengobati Sindrom Tourette:
- Terapi perilaku: Terapi perilaku dapat membantu individu dengan Sindrom Tourette mengendalikan tics dan gejala lainnya. Beberapa terapi perilaku yang digunakan termasuk:
- Terapi perilaku yang mengajarkan teknik pengendalian impuls dan tics.
- Pelatihan relaksasi, seperti meditasi atau teknik pernapasan.
- Biofeedback, yaitu teknik yang mengajarkan individu untuk memperhatikan dan mengendalikan respons fisik mereka.
- Terapi obat: Beberapa obat dapat digunakan untuk mengurangi tics dan gejala lainnya pada orang dengan Sindrom Tourette. Beberapa obat yang umum digunakan termasuk:
- Obat antipsikotik, seperti haloperidol dan risperidone, yang dapat membantu mengurangi tics dan gejala lainnya.
- Obat anti-kecemasan, seperti clonazepam, yang dapat membantu mengurangi gejala kecemasan dan stres yang dapat memperburuk tics.
- Terapi gabungan: Terapi gabungan menggunakan kombinasi terapi perilaku dan terapi obat untuk mengurangi tics dan gejala lainnya pada orang dengan Sindrom Tourette. Terapi gabungan dapat lebih efektif daripada menggunakan hanya satu jenis terapi saja.
Belum ada Komentar untuk "Kenali Sindrom Tourette: Gejala, Penyebab & Pengobatan"
Posting Komentar